Sabtu, 14 Januari 2017

EKSRERISTRIAL (Tumbukan bumi).

      A. Pengertian Tumbukan Bumi
                   Gempa bumi tumbukan yaitu jenis gempa yang diakibatkan oleh kehadiran meteor atau benda-benda langit yang menabrak atau jatuh ke permukaan bumi. Gempa jenis ini jarang terjadi. Kalaupun terjadi dapat diprediksi, sebab para ahli dapat mendeteksi jika ada benda langit yang menuju bumi. Itulah yang dimaksud Gempa bumi tumbukan, semoga informasi diatas dapat membantu anda.
      B. Sejarah Tumbukan Bumi dengan Benda Angkasa



    Masyarakat hingga kini menggkhawatirkan tentang terjadinya tabrakan antara benda cosmis ,tabrakan yang dikhawatirkan tersebut baru dilegitimasi secara ilmiah mulai tahun 1980-an tentang punahnya dinosaurus karena bumi tertabrak komet atau asteroid .Asteroid adalah obyek berbatu, sedangkan komet adalah obyek bagaikan bola yang berpijar. Kedua obyek tersebut memiliki dampak yang sama pada saat menabrak bumi. Tetapi untuk kasus tabrakan asteroid lebih popular ketimbang komet. Maka guna keperluan pembahasan kita lebih banyak menggunakan bahasan asteroid. Kita sekarang membahas asteroid pembunuh (assertion) berdasarkan simulasi computer yang  dirancang  oleh Michael Paine, seorang insinyur dari Australia, bahwa selama 10.000 tahun belakangan ini, bumi telah tertabrak asteroid sebanyak 350 kali. Sebanyak 13 juta manusia meninggal. Meskipun hal ini tidak pernah dipublikasikan.
    Sejarah Tabrakan Bumi 65 juta tahun yang lalu – Sebuah asteroid seluas  10 km telah menabrak bagian utara Yucatan Peninsula, menyebabkan badai api kemudian berubah menjadi jaman es dan seterusnya menyebabkan pemanasan global (global warming) yang menyebabkan punahnya dinosaurus. 3.3 juta tahun yang lalu juga terjadi tabrakan bumi dan asteroid di Argentina, yang menyebabka kepunahan machluk hidup dan terjadi pedinginan bumi secara keseluruhan. 50,000  tahun silam , sebuah meteorolit yang kaya zat besi dengan diameter beberapa puluh meter menabrak bumi di Arizona dan  menyebabkan lubang seluas 1,2 km (Barringer meteorite crater ).

    Pada Tahun 1490 – sekitar 10,000 masyarakat  Chi1ing-yang meninggal karena tumbukan asteroid ini.


      Tahun 1937 -- Asteroid Hermes – memiliki diameter satu kilometer – mendekati bumi pada jarak by 600,000 miles. Hermes, walaupun lebih kecil dari asteroid yang membunuh dynosaurus, tetapi dikategorikan sebagai Asteroid Pembunuh.
      Tahun 1950 -- Immanuel Velikovsky mempublikasikan "Worlds in Collision" (seebibliography), sebuah peringatan ilmiah tentang tabrakan mematikan antara bumi dan benda angkasa lainnya.
      Tahun 1980 – sebuah Program Spacewatch diluncurkan oleh University of Arizona, dengan menginventarisir nama nama  asteroids. Tujuan utama program ini adalah untuk membuat gambar ilmiah asteroid yang beredar di orbitnya dalam tata surya kita.
      Tahun 1994 -- Comet Shoemaker-Levy 9 menabrak Jupiter  dan dapat diamati melalui teleskop.  Reruntuhan tabrakan tesrebut  (zone of chaos) seluas besarnya bumi. Peristiwa ini menyulut para ahli untuk meneliti asteroids dan  comets.
       Tahun 1998 – Para ahli astronomi/Astronomers mengumumkan adanya asteroid yang akan menabrak bumi, tetapi pernyataan ini ditarik kembali setelah mereka mengadakan observasi lebih jauh lagi.
        Tahun 1998 -- Peter Schultz, seorang   professor geology planet di  Brown University, mengumpulkan benda kaca kehijau-hijauan di Argentina di 36 wilayah, tempatnya punahnya hewan hewan terdahulu. Kaca tersebut ternyata mengandung Iridium , unsur yang tertera dalam teori punahnya dinosaurus karena tabrakan asteroid. 
         2000 -- NASA's Near-Earth Asteroid Tracking System mengumumkan tentang data mengenai asteroid raksasa yang dekat dengan bumi, dan diketahui terdapat 1000 – 2.000 asteroid. Kemudian David Rabinowitz, dari  Yale University meralatnya, bahwa hanya ada 500 – 1000 asteroid yang besarnya lebih dari 1 km besarnya.

Masuk ke Atmosfer Bumi

      Tumbukan benda luar angkasa (meteor, asteroid, komet) ke Bumi jelas  di awali dengan masuknya benda tersebut ke atmosfer atas. Saat masuk, kecepatannya berada antara 11 hingga 72 kilometer per detik. Sudut masuknya juga beragam. Mulai dari samping (menyenggol) atau tegak lurus (menusuk) Bumi.  Yang paling mungkin adalah sudut tumbuk 45 derajat.
Tercelupnya meteor ke dalam atmosfer akan memperlambat gerakannya. Benda yang kecil akan sepenuhnya hancur karena gesekan dengan atmosfer sehingga tidak dapat menginjak tanah. Benda yang cukup besar akan mampu menerobos hingga menghantam permukaan Bumi dan menghasilkan kawah besar disertai beberapa proses yang mempengaruhi lingkungan lokal, regional bahkan global.
Pengaruh lingkungan yang dihasilkan tumbukan terkait erat dengan Energi dari meteor tersebut. Dan kita telah belajar di SMP kalau Energi ini tentulah energi kinetik dan karenanya tergantung pada kecepatan dan massa dari meteor tersebut. Bila meteor tersebut bulat, maka massa tergantung pada kepadatannya dan ukuran diameternya. Semakin cepat dan semakin besar meteor tersebut akibatnya energinya semakin tinggi dan dampaknya semakin parah. Untungnya semakin besar energi yang dimiliki meteor, semakin langka ia menabrak Bumi.
Dalam separuh perjalanannya dalam atmosfer, meteor mendapatkan geseran (drag) atmosfer yang bisa menghabisi seluruh meteor bila ukurannya kecil. Kecepatannya melambat seiring bertambah padatnya atmosfer. Tekanan stagnasi di ujung depan (wajah) meteor akan meningkat dan berusaha mengkompres meteor dari depan. Sementara itu tekanan di bagian ekor justru tidak ada sama sekali. Pada gilirannya, tekanan ini melebihi kekuatan dari meteor dan meteor mulai pecah. Bila diperhatikan baik-baik, kita mungkin melihat meteor waktu malam meletup beberapa kali dalam trayeknya. Letupan ini merupakan tahapan pelepasan satu demi satu tubuh meteor mulai dari yang paling lemah. Bagian meteor yang paling kuat dan berhasil jatuh ke tanah (meteorit) terlihat 10 kali lebih lemah daripada saat ia pecah. Saat ini masih misteri mengapa kekuatan ini tidak sama.
Jadi pada awalnya hanya ada satu meteor besar di luar atmosfer Bumi. Begitu masuk ke Atmosfer, ia berubah menjadi rombongan jemaah meteor kecil. Yang paling lemah di belakang, yang paling kuat di depan. Semakin dekat ke permukaan mereka semakin ramai. Walau begitu ukuran mereka secara total masih kurang dari ukuran awalnya, karena sebagian materi habis dan energinya juga terlepas di udara. Ada dua jenis gerombolan meteor ini, satu yang anggotanya terpencar seperti terompet bunga kembang sepatu. Tipe kedua adalah gerombolan yang terfokus ke satu titik seperti alas kerucut.
Mendekati bumi, meteor terbesar dalam rombongan ini akan mengirimkan gelombang kejutnya ke permukaan tanah. Gelombang ini adalah daerah di depan meteor dimana terjadi dekompresi antara meteor dan atmosfer. Gelombang kejut ini berlapis. Bagian terdepannya akan menghantam permukaan bumi dan dipantulkan kembali. Akibatnya, gelombang pantul ini bertemu dengan gelombang lapis kedua yang menyongsongnya. Terjadilah suara letupan yang sangat nyaring.

Menyentuh Permukaan Jatuh di Darat

Kawah

Bila meteor berhasil tiba di permukaan Bumi, maka meteor tersebut akan membentuk kawah. Besarnya (diameter dan kedalaman) kawah tergantung pada kepadatan permukaan yang dihantamnya. Kawah yang dibentuk oleh meteor di batuan lebih kecil dari kawah yang dibentuk meteor yang sama jika ia jatuh di air. Tentu saja kawah yang terbentuk di air akan segera lenyap sambil mengirimkan energinya dalam bentuk gelombang air ke segala arah.

Kawah meteor dengan kawah gunung berapi beda. Kawah meteor memiliki tanda-tanda bekas mengalami tekanan sangat tinggi. Batuan di cekungan kawah yang besar akan membentuk lapisan lelehan (yang terjadi karena batuan digencet dengan sangat cepat dan kuat). Pada kawah yang lebih kecil, lelehan yang terbentuk bercampur dengan bresia.

Bola Api

Kompresi kuat di permukaan bumi yang ditimpa pada saat tumbukan meningkatkan suhu dan tekanan secara drastis di sekitar lokasi jatuhnya meteor. Bila meteor jatuh dengan kecepatan lebih dari 12 km per detik, tekanan kejut cukup besar untuk mencairkan seluruh meteor dan permukaan yang ditimpa. Bila kecepatan lebih dari 15 km per detik, sebagian bahkan menguap. Uap yang terjadi pada tekanan dan suhu sangat tinggi akan mengembang dengan cepat dan inilah bola api yang muncul saat terjadi tumbukan meteor dengan tanah.
Ukuran bola api ini tergantung energi tumbukan tersebut. Semakin besar energi tumbukan, semakin besar bola apinya. Bahan-bahan dapat terbakar bila terpaparkan oleh bola api ini. Bila anda berada dalam bola api ini, yang pertama kali terbakar adalah kulit anda, bukannya pakaian anda. Malahan, pakaian merupakan bahan yang paling sulit terbakar. Urutan dari yang pertama terbakar adalah tubuh manusia,  pohon, kertas, rumput, papan dan terakhir pakaian.

Gempa

Selain di udara, dampak tumbukan terjadi juga di tanah. Gelombang kejut yang dihasilkan oleh tumbukan menjalar dalam bentuk gelombang ke segara arah dari lokasi tumbukan. Tentunya semakin jauh energinya semakin kecil.

Lontaran

Saat penggalian kawah, material yang pada awalnya berada di dekat lokasi tumbukan akan terlontar secara parabolik menjauhi lokasi tumbukan, atau semata terseret saat terbentuknya kawah dan  menjadi bagian bibir kawah.

Letupan

Bila gelombang kejut di tanah menghasilkan gempa, di laut menghasilkan tsunami, maka di udara menghasilkan letupan. Letupan suara dari tumbukan 1 kiloton mampu meruntuhkan jembatan layang bila jaraknya 133 meter dari lokasi kejadian. Gedung bertingkat dalam radius 400 meter akan rubuh sementara bagi mereka yang berada pada radius 1.1 km, dampaknya adalah pecahnya kaca jendela.

Jatuh di Air

Tumbukan meteor justru dua kali lebih sering terjadi di air daripada di darat. Hal ini terutama karena planet bumi sendiri 2/3 nya adalah lautan. Kawah juga dapat terbentuk di dasar lautan tepat dilokasi tumbukan. Kawah ini tentunya lebih kecil daripada kawah yang mungkin terbentuk oleh meteor yang sama di darat. Hal ini karena sebelum mencapai dasar laut, meteor akan diperlambat sekali lagi oleh lapisan air dan perlambatan ini tergantung pada seberapa dalam air tersebut.
Bola api dan letupan yang muncul tidak berbeda dengan yang terjadi di darat. Air tidak berpengaruh pada dua dampak ini. Walau begitu, gempa akan lebih kecil dan semakin kecil bila air tersebut dalam.

Dua tipe jatuhnya meteor ke bumi, tipe kembang dan tipe sapu
Ada dampak lain yang unik bila meteor jatuh di air, yaitu tsunami. Sayangnya, pengetahuan kita mengenai bagaimana mekanisme terjadinya tsunami yang terbentuk oleh tumbukan meteor masih belum cukup. Akibatnya tidak jelas bagaimana dampak tsunami tersebut bagi masyarakat di pinggir pantai. Di satu pihak, ada ilmuan yang berpendapat tsunami tersebut akan lebih tinggi dari kedalaman air yang dihantam meteor itu sendiri. Di pihak lain, ada juga ilmuan yang berpendapat kalau tumbukan demikian justru membuka celah di dasar laut sehingga gelombang tsunami teredam (efek Van Dorn) dan tidak menghasilkan bahaya bagi penduduk di pantai.

Simulasi

Mari kita jatuhkan meteor raksasa di kota Bandung. Kita sendiri tinggal di Jakarta. Pembaca yang tinggal di Bandung bisa membayangkan mengungsi ke Jakarta sebentar sambil melihat meteor jatuh di Bandung.  Jangan khawatir kita akan membuat tiga kota Bandung. Dan tiga-tiganya akan kita jatuhi meteor dengan kecepatan hantam yang sama, yaitu 20 km/detik dan sudut masuknya juga sama yaitu 45 derajat.
Skenario 1 : Meteor sedang
Disini kita menggunakan meteor yang pernah menciptakan kawah Barringer di Arizona. Meteor ini memiliki diameter 40 meter  dan merupakan asteroid besi berkepadatan 8 ton per meter kubik. Ia akan jatuh di target endapan berkepadatan 2.5 ton/meter kubik di Bandung, katakanlah Cibiru
Skenario 2 : Meteor Besar
Meteor yang kita gunakan berdiameter 1.75 km. Tersusun dari batu dengan kepadatan 2.7 ton/meter kubik. Target adalah kristalin berkepadatan 2.75 ton/meter kubik di Bandung, mungkin Kopo. Meteor ini adalah meteor yang menyebabkan terbentuknya kawah Reis di Jerman.
Skenario 3: Meteor Raksasa
Ini yang memusnahkan dinosaurus di masa lalu. Diameternya 18 km. Targetnya juga kristalin. Katakanlah jatuhnya di Dago.

Tabel berikut akan menunjukkan dampak ketiga skenario pada kita yang mengungsi di Jakarta. Berdasarkan simulasi yang dijelaskan dalam Collins et al, 2005. Btw I love Bandung koq
Ukuran Meteor (km)
0.04 (besi)
1.75
18
Persentase berkurangnya kecepatan saat memasuki atmosfer
50
Tidak berkurang
Tidak berkurang
Energi tumbukan (Joule)
1.3 x 1016
1.5 x 1021
1.65 x 1024
Energi tumbukan (Megaton)
3.2
3.6 x 105
3.9 x 108
Selang kejadian (tahun untuk planet Bumi)
1000
2.1 juta
460 juta
Diameter kawah (km)
1.2 (sederhana)
23.7 (kompleks)
186 (kompleks)
Radius bola api (km)
Tidak ada bola api karena kecepatan tumbuk yang rendah
23
236
Waktu radiasi setelah tumbukan (detik)
Tidak ada bola api
1.2
Di dalam bola api
Paparan panas (MJ/m2)
Tidak ada bola api
14.8
Di dalam bola api
Kerusakan akibat radiasi panas
Tidak ada bola api
Luka bakar tingkat tiga (parah); banyak kebakaran
Di dalam bola api, semua terpanggang
Waktu kedatangan gempa (detik)
40
40
40
Kekuatan Gempa (skala Richter)
4.9
8.3
10.4
Kekuatan Gempa (skala Mercalli)
I – III
VII – VIII
X – XI
Waktu kedatangan awan batu (detik)
Debu diblokir oleh atmosfer
206
206
Ketebalan awan batu (meter)
Tidak ada
0.09
137
Diameter batu (cm)
Tidak ada
2.4
Di dalam bola api
Waktu kedatangan letupan (detik)
606
606
606
Tekanan letupan puncak (bar)
0.004
0.80
77
Kecepatan angin maksimum (m/s)
0.96
145
2220
Kerusakan akibat letupan
Tidak ada
Bangunan kayu dan yang tidak kokoh runtuh; jendela kaca pecah; 90% pohon tumbang
Hampir semua bangunan dan jembatan roboh; kerusakan dan kekacauan kendaraan; 90% pohon tumbang

Telah menjadi perbincangan jika Asteroid 2012 DA14 diperkirakan akan mendekati Bumi pada hari Sabtu yang lalu. Sebelumnya telah ada sejarah panjang dari fenomena ini. Melansir dari National Geographic, ini menjadi asteroid dengan ukuran besar pertama yang berjarak begitu dekat dengan Bumi.
Meski dipastikan bahwa asteroid ini tidak akan bertabrakkan dengan Bumi, nampaknya planet kita tidak selalu beruntung dalam menghadapi benda langit seperti ini. Kawah bumi merupakan wasiat abadi dari peristiwa tumbukan asteroid secara langsung. Berikut adalah sepuluh kawah terbesar yang diklaim sebagai hasil tumbukan asteroid.



1. Kawah Vredefort
Kawah ini diperkirakan terbentuk sebagai hasil tumbukan asteroid dua miliar tahun lalu. Berlokasi di Free State, Afrika Selatan, Kawah Vredefort juga dikenal sebagai Dome Vredefort ialah kawah dengan ukuran jari-jari 190 kilometer. Menjadikan tempat ini sebagai dampak terbesar dari hasil tumbukan yang dikenal dunia. Kawah ini juga dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2005.

2. Sudbury Basin
Sebagai dampak dari tumbukan asteroid yang diperkirakan terjadi pada 1,8 miliar tahun yang lalu. Berlokasi di Ontario, Kanada. Struktur ini diklaim sebagai salah satu dampak terbesar asteroid pada Bumi dengan diameter sekitar 130 kilometer dan juga dianggap sebagai salah satu struktur tertua di dunia.

3. Kawah Acraman
Terbentuk dari hasil tumbukan asteroid yang diperkiran 580 juta tahun yang lalu terdapat di Australia bagian selatan. Terletak di lokasi apa yang dikenal saat ini sebagi Danau Acraman, struktur ini memiliki diameter kurang lebih 90 kilometer.

4. Kawah Woodleigh
Terbentuk sekitar 364 juta tahun yang lalu, berlokasi di Australia Barat. Kawah ini tak tersingkap di permukaan sehingga menyebabkan banyak perbedaan mengenai ukuran sebenarnya. Laporan mencatat diameter kawah ini bervariasi mulai dari 40 hingga 120 kilometer.

5. Kawah Manicouagan
Sebagai hasil tumbukan asteroid pada 215 juta tahun yang lalu, terdapat di Quebec, Kanada. Kawah ini sekarang terkenal dengan nama Danau Manicouagan. Meski terjadi erosi, kawah ini memiliki diameter mencapai 100 kilometer dan dianggap sebagai salah satu yang terbesar dan paling terpelihara dengan baik di Bumi.

6. Kawah Morokweng
Diperkiran terbentuk dari peristiwa tumbukan asteroid pada 145 juta tahun yang lalu, terdapat di North West, Afrika Selatan. Kawah ini berlokasi berdekatan dengan Gurun Kalahari di Afrika Selatan. Di kawah ini mengandung sisa-sisa fosil meteorit yang membentuknya.

7. Kawah Kara
Terbentuk sebagai hasil tumbukan asteroid pada 70,3 juta tahun yang lalu di Nenetsia, Rusia. Kondisi kawah saat in sangat terkikis. Kawah Kara merupakan struktur dampak fenomena tumbukan asteroid namun tidak terlalu menonjol di Rusia. Beberapa sumber mengklaim sebenarnya struktur ini terdiri dari dua kawah yang berdekatan yaitu Kara dan Ust-Kara.

8. Kawah Chicxulub
Diperkirakan terbentuk pada 65 juta tahun yang lalu terdapat di Yucatán, Meksiko. Kawah yang berlokasi di semananjung Yucatan, Meksiko, ini terbentuk sebagai hasil tumbukan asteroid yang juga dipercaya oleh banyak ilmuwan berkontribusi terhadap kepunahan dinosaurus.
Diperkirakan memilki diameter antara 170 hingga 300 kilometer. Jika perhitungan ini terbukti benar maka kawah ini menjadi yang terbesar di dunia.

9. Kawah Popigai
Sebagai dampak asteroid yang terbentuk pada 35,7 juta tahun yang lalu dan terdapat di Siberia, Rusia. Ilmuwan Rusia mengklaim bahwa situs ini mengandung triliunan karat berlian sekaligus menjadikannya sebagai salah satu tambang berlian terbesar di dunia. 
10. Kawah Chesapeake Bay


Kawah yang terletak di Virginia, Amerika Serikat diperkirakan terbentuk pada 35 juta tahun yang lalu. Kawah ini ditemukan awal tahun 1980, terletak sekitar 201 kilometer dari Washington D.C. Diperkirakan kawah ini memiliki lebar 85 kilometer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar