A. Pengertian
Tumbukan Bumi
Gempa bumi tumbukan yaitu jenis gempa yang diakibatkan oleh kehadiran meteor atau benda-benda langit yang menabrak atau jatuh ke permukaan bumi. Gempa jenis ini jarang terjadi. Kalaupun terjadi dapat diprediksi, sebab para ahli dapat mendeteksi jika ada benda langit yang menuju bumi. Itulah yang dimaksud Gempa bumi tumbukan, semoga informasi diatas dapat membantu anda.
Gempa bumi tumbukan yaitu jenis gempa yang diakibatkan oleh kehadiran meteor atau benda-benda langit yang menabrak atau jatuh ke permukaan bumi. Gempa jenis ini jarang terjadi. Kalaupun terjadi dapat diprediksi, sebab para ahli dapat mendeteksi jika ada benda langit yang menuju bumi. Itulah yang dimaksud Gempa bumi tumbukan, semoga informasi diatas dapat membantu anda.
B. Sejarah
Tumbukan Bumi dengan Benda Angkasa
Masyarakat
hingga kini menggkhawatirkan tentang terjadinya tabrakan antara benda cosmis
,tabrakan yang dikhawatirkan tersebut baru dilegitimasi secara ilmiah mulai
tahun 1980-an tentang punahnya dinosaurus karena bumi tertabrak komet atau
asteroid .Asteroid adalah obyek berbatu, sedangkan komet adalah obyek
bagaikan bola yang berpijar. Kedua obyek tersebut memiliki dampak yang sama
pada saat menabrak bumi. Tetapi untuk kasus tabrakan asteroid lebih popular
ketimbang komet. Maka guna keperluan pembahasan kita lebih banyak menggunakan
bahasan asteroid. Kita sekarang membahas asteroid pembunuh (assertion) berdasarkan simulasi computer yang
dirancang oleh Michael Paine, seorang
insinyur dari Australia, bahwa selama 10.000 tahun belakangan ini, bumi telah
tertabrak asteroid sebanyak 350 kali. Sebanyak 13 juta manusia meninggal.
Meskipun hal ini tidak pernah dipublikasikan.
Sejarah Tabrakan Bumi 65 juta tahun yang lalu – Sebuah asteroid
seluas 10 km telah menabrak bagian utara Yucatan Peninsula, menyebabkan
badai api kemudian berubah menjadi jaman es dan seterusnya menyebabkan
pemanasan global (global warming) yang
menyebabkan punahnya dinosaurus. 3.3 juta tahun yang lalu juga terjadi
tabrakan bumi dan asteroid di Argentina, yang menyebabka kepunahan machluk
hidup dan terjadi pedinginan bumi secara keseluruhan. 50,000 tahun
silam , sebuah meteorolit yang kaya zat besi dengan diameter beberapa puluh
meter menabrak bumi di Arizona dan menyebabkan lubang seluas 1,2 km (Barringer
meteorite crater ).
Pada Tahun
1490 – sekitar 10,000 masyarakat Chi1ing-yang meninggal karena tumbukan
asteroid ini.
Tahun
1937 -- Asteroid Hermes – memiliki diameter satu kilometer – mendekati bumi
pada jarak by 600,000 miles. Hermes, walaupun lebih kecil dari asteroid yang
membunuh dynosaurus, tetapi dikategorikan sebagai Asteroid Pembunuh.
Tahun
1950 -- Immanuel Velikovsky mempublikasikan "Worlds in Collision"
(seebibliography), sebuah
peringatan ilmiah tentang tabrakan mematikan antara bumi dan benda angkasa
lainnya.
Tahun
1980 – sebuah Program Spacewatch diluncurkan
oleh University of Arizona, dengan menginventarisir nama nama
asteroids. Tujuan utama program ini adalah untuk membuat gambar ilmiah
asteroid yang beredar di orbitnya dalam tata surya kita.
Tahun
1994 -- Comet Shoemaker-Levy 9 menabrak Jupiter dan dapat diamati
melalui teleskop. Reruntuhan tabrakan tesrebut (zone of chaos) seluas
besarnya bumi. Peristiwa ini menyulut para ahli untuk meneliti asteroids dan
comets.
Tahun
1998 – Para ahli astronomi/Astronomers mengumumkan adanya asteroid yang akan
menabrak bumi, tetapi pernyataan ini ditarik kembali setelah mereka mengadakan
observasi lebih jauh lagi.
Tahun
1998 -- Peter Schultz, seorang professor geology planet di
Brown University, mengumpulkan benda kaca kehijau-hijauan di Argentina
di 36 wilayah, tempatnya punahnya hewan hewan terdahulu. Kaca tersebut
ternyata mengandung Iridium , unsur yang tertera dalam teori punahnya
dinosaurus karena tabrakan asteroid.
2000
-- NASA's Near-Earth Asteroid Tracking System mengumumkan tentang data
mengenai asteroid raksasa yang dekat dengan bumi, dan diketahui terdapat 1000
– 2.000 asteroid. Kemudian David Rabinowitz,
dari Yale University meralatnya, bahwa hanya ada 500 – 1000 asteroid
yang besarnya lebih dari 1 km besarnya.
|
Masuk ke Atmosfer Bumi
Tumbukan benda luar angkasa (meteor, asteroid,
komet) ke Bumi jelas di awali dengan masuknya benda tersebut ke atmosfer
atas. Saat masuk, kecepatannya berada antara 11 hingga 72 kilometer per detik. Sudut masuknya juga beragam. Mulai dari samping (menyenggol)
atau tegak lurus (menusuk) Bumi. Yang paling mungkin adalah sudut tumbuk
45 derajat.
Tercelupnya meteor ke
dalam atmosfer akan memperlambat gerakannya. Benda yang kecil akan sepenuhnya
hancur karena gesekan dengan atmosfer sehingga tidak dapat menginjak tanah.
Benda yang cukup besar akan mampu menerobos hingga menghantam permukaan Bumi
dan menghasilkan kawah besar disertai beberapa proses yang mempengaruhi
lingkungan lokal, regional bahkan global.
Pengaruh lingkungan
yang dihasilkan tumbukan terkait erat dengan Energi dari meteor tersebut. Dan
kita telah belajar di SMP kalau Energi ini tentulah energi kinetik dan
karenanya tergantung pada kecepatan dan massa dari meteor tersebut. Bila meteor
tersebut bulat, maka massa tergantung pada kepadatannya dan ukuran diameternya.
Semakin cepat dan semakin besar meteor tersebut akibatnya energinya semakin
tinggi dan dampaknya semakin parah. Untungnya semakin besar energi yang
dimiliki meteor, semakin langka ia menabrak Bumi.
Dalam separuh
perjalanannya dalam atmosfer, meteor mendapatkan geseran (drag) atmosfer yang
bisa menghabisi seluruh meteor bila ukurannya kecil. Kecepatannya melambat
seiring bertambah padatnya atmosfer. Tekanan stagnasi di ujung depan (wajah)
meteor akan meningkat dan berusaha mengkompres meteor dari depan. Sementara itu
tekanan di bagian ekor justru tidak ada sama sekali. Pada gilirannya, tekanan
ini melebihi kekuatan dari meteor dan meteor mulai pecah. Bila diperhatikan
baik-baik, kita mungkin melihat meteor waktu malam meletup beberapa kali dalam
trayeknya. Letupan ini merupakan tahapan pelepasan satu demi satu tubuh meteor
mulai dari yang paling lemah. Bagian meteor yang paling kuat dan berhasil jatuh
ke tanah (meteorit) terlihat 10 kali lebih lemah daripada saat ia pecah. Saat
ini masih misteri mengapa kekuatan ini tidak sama.
Jadi pada awalnya hanya
ada satu meteor besar di luar atmosfer Bumi. Begitu masuk ke Atmosfer, ia
berubah menjadi rombongan jemaah meteor kecil. Yang paling lemah di belakang,
yang paling kuat di depan. Semakin dekat ke permukaan mereka semakin ramai.
Walau begitu ukuran mereka secara total masih kurang dari ukuran awalnya,
karena sebagian materi habis dan energinya juga terlepas di udara. Ada dua
jenis gerombolan meteor ini, satu yang anggotanya terpencar seperti terompet
bunga kembang sepatu. Tipe kedua adalah gerombolan yang terfokus ke satu titik
seperti alas kerucut.
Mendekati bumi, meteor
terbesar dalam rombongan ini akan mengirimkan gelombang kejutnya ke permukaan
tanah. Gelombang ini adalah daerah di depan meteor dimana terjadi dekompresi
antara meteor dan atmosfer. Gelombang kejut ini berlapis. Bagian terdepannya
akan menghantam permukaan bumi dan dipantulkan kembali. Akibatnya, gelombang
pantul ini bertemu dengan gelombang lapis kedua yang menyongsongnya. Terjadilah
suara letupan yang sangat nyaring.
Menyentuh Permukaan Jatuh di Darat
Kawah
Bila meteor
berhasil tiba di permukaan Bumi, maka meteor tersebut akan membentuk kawah.
Besarnya (diameter dan kedalaman) kawah tergantung pada kepadatan permukaan
yang dihantamnya. Kawah yang dibentuk oleh meteor di batuan lebih kecil dari
kawah yang dibentuk meteor yang sama jika ia jatuh di air. Tentu saja kawah
yang terbentuk di air akan segera lenyap sambil mengirimkan energinya dalam
bentuk gelombang air ke segala arah.
Kawah meteor dengan
kawah gunung berapi beda. Kawah meteor memiliki tanda-tanda bekas mengalami
tekanan sangat tinggi. Batuan di cekungan kawah yang besar akan membentuk
lapisan lelehan (yang terjadi karena batuan digencet dengan sangat cepat dan
kuat). Pada kawah yang lebih kecil, lelehan yang terbentuk bercampur dengan
bresia.
Bola Api
Kompresi kuat di
permukaan bumi yang ditimpa pada saat tumbukan meningkatkan suhu dan tekanan
secara drastis di sekitar lokasi jatuhnya meteor. Bila meteor jatuh dengan
kecepatan lebih dari 12 km per detik, tekanan kejut cukup besar untuk
mencairkan seluruh meteor dan permukaan yang ditimpa. Bila kecepatan lebih dari
15 km per detik, sebagian bahkan menguap. Uap yang terjadi pada tekanan dan
suhu sangat tinggi akan mengembang dengan cepat dan inilah bola api yang muncul
saat terjadi tumbukan meteor dengan tanah.
Ukuran bola api ini
tergantung energi tumbukan tersebut. Semakin besar energi tumbukan, semakin
besar bola apinya. Bahan-bahan dapat terbakar bila terpaparkan oleh bola api
ini. Bila anda berada dalam bola api ini, yang pertama kali terbakar adalah
kulit anda, bukannya pakaian anda. Malahan, pakaian merupakan bahan yang paling
sulit terbakar. Urutan dari yang pertama terbakar adalah tubuh manusia, pohon,
kertas, rumput, papan dan terakhir pakaian.
Gempa
Selain di udara, dampak
tumbukan terjadi juga di tanah. Gelombang kejut yang dihasilkan oleh tumbukan
menjalar dalam bentuk gelombang ke segara arah dari lokasi tumbukan. Tentunya
semakin jauh energinya semakin kecil.
Lontaran
Saat penggalian kawah,
material yang pada awalnya berada di dekat lokasi tumbukan akan terlontar
secara parabolik menjauhi lokasi tumbukan, atau semata terseret saat
terbentuknya kawah dan menjadi bagian bibir kawah.
Letupan
Bila gelombang kejut di
tanah menghasilkan gempa, di laut menghasilkan tsunami, maka di udara menghasilkan letupan. Letupan suara dari
tumbukan 1 kiloton mampu meruntuhkan jembatan layang bila jaraknya 133 meter
dari lokasi kejadian. Gedung bertingkat dalam radius 400 meter akan rubuh
sementara bagi mereka yang berada pada radius 1.1 km, dampaknya adalah pecahnya
kaca jendela.
Jatuh di Air
Tumbukan meteor justru
dua kali lebih sering terjadi di air daripada di darat. Hal ini terutama karena
planet bumi sendiri 2/3 nya adalah lautan. Kawah juga dapat terbentuk di dasar
lautan tepat dilokasi tumbukan. Kawah ini tentunya lebih kecil daripada kawah
yang mungkin terbentuk oleh meteor yang sama di darat. Hal ini karena sebelum
mencapai dasar laut, meteor akan diperlambat sekali lagi oleh lapisan air dan
perlambatan ini tergantung pada seberapa dalam air tersebut.
Bola api dan letupan
yang muncul tidak berbeda dengan yang terjadi di darat. Air tidak berpengaruh
pada dua dampak ini. Walau begitu, gempa akan lebih kecil dan semakin kecil
bila air tersebut dalam.
Ada dampak lain yang
unik bila meteor jatuh di air, yaitu tsunami. Sayangnya, pengetahuan kita
mengenai bagaimana mekanisme terjadinya tsunami yang terbentuk oleh tumbukan
meteor masih belum cukup. Akibatnya tidak jelas bagaimana dampak tsunami
tersebut bagi masyarakat di pinggir pantai. Di satu pihak, ada ilmuan yang
berpendapat tsunami tersebut akan lebih tinggi dari kedalaman air yang dihantam
meteor itu sendiri. Di pihak lain, ada juga ilmuan yang berpendapat kalau tumbukan
demikian justru membuka celah di dasar laut sehingga gelombang tsunami teredam
(efek Van Dorn) dan tidak menghasilkan bahaya bagi penduduk di pantai.
Simulasi
Mari kita jatuhkan
meteor raksasa di kota Bandung. Kita sendiri tinggal di Jakarta. Pembaca yang
tinggal di Bandung bisa membayangkan mengungsi ke Jakarta sebentar sambil
melihat meteor jatuh di Bandung. Jangan khawatir kita akan membuat tiga
kota Bandung. Dan tiga-tiganya akan kita jatuhi meteor dengan kecepatan hantam
yang sama, yaitu 20 km/detik dan sudut masuknya juga sama yaitu 45 derajat.
Skenario 1 :
Meteor sedang
Disini kita menggunakan
meteor yang pernah menciptakan kawah Barringer di Arizona. Meteor ini memiliki
diameter 40 meter dan merupakan asteroid besi berkepadatan 8 ton per
meter kubik. Ia akan jatuh di target endapan berkepadatan 2.5 ton/meter kubik
di Bandung, katakanlah Cibiru
Skenario 2 :
Meteor Besar
Meteor yang kita
gunakan berdiameter 1.75 km. Tersusun dari batu dengan kepadatan 2.7 ton/meter
kubik. Target adalah kristalin berkepadatan 2.75 ton/meter kubik di Bandung,
mungkin Kopo. Meteor ini adalah meteor yang menyebabkan terbentuknya kawah Reis
di Jerman.
Skenario 3:
Meteor Raksasa
Ini yang memusnahkan
dinosaurus di masa lalu. Diameternya 18 km. Targetnya juga kristalin. Katakanlah
jatuhnya di Dago.
Tabel berikut akan
menunjukkan dampak ketiga skenario pada kita yang mengungsi di Jakarta.
Berdasarkan simulasi yang dijelaskan dalam Collins et al, 2005. Btw I love Bandung koq
Ukuran Meteor (km)
|
0.04 (besi)
|
1.75
|
18
|
Persentase berkurangnya kecepatan saat memasuki atmosfer
|
50
|
Tidak berkurang
|
Tidak berkurang
|
Energi tumbukan (Joule)
|
1.3 x 1016
|
1.5 x 1021
|
1.65 x 1024
|
Energi tumbukan (Megaton)
|
3.2
|
3.6 x 105
|
3.9 x 108
|
Selang kejadian (tahun untuk planet Bumi)
|
1000
|
2.1 juta
|
460 juta
|
Diameter kawah (km)
|
1.2 (sederhana)
|
23.7 (kompleks)
|
186 (kompleks)
|
Radius bola api (km)
|
Tidak ada bola api karena kecepatan tumbuk yang rendah
|
23
|
236
|
Waktu radiasi setelah tumbukan (detik)
|
Tidak ada bola api
|
1.2
|
Di dalam bola api
|
Paparan panas (MJ/m2)
|
Tidak ada bola api
|
14.8
|
Di dalam bola api
|
Kerusakan akibat radiasi panas
|
Tidak ada bola api
|
Luka bakar tingkat tiga (parah); banyak kebakaran
|
Di dalam bola api, semua terpanggang
|
Waktu kedatangan gempa (detik)
|
40
|
40
|
40
|
Kekuatan Gempa (skala Richter)
|
4.9
|
8.3
|
10.4
|
Kekuatan Gempa (skala Mercalli)
|
I – III
|
VII – VIII
|
X – XI
|
Waktu kedatangan awan batu (detik)
|
Debu diblokir oleh atmosfer
|
206
|
206
|
Ketebalan awan batu (meter)
|
Tidak ada
|
0.09
|
137
|
Diameter batu (cm)
|
Tidak ada
|
2.4
|
Di dalam bola api
|
Waktu kedatangan letupan (detik)
|
606
|
606
|
606
|
Tekanan letupan puncak (bar)
|
0.004
|
0.80
|
77
|
Kecepatan angin maksimum (m/s)
|
0.96
|
145
|
2220
|
Kerusakan akibat letupan
|
Tidak ada
|
Bangunan kayu dan yang tidak kokoh runtuh; jendela kaca pecah;
90% pohon tumbang
|
Hampir semua bangunan dan jembatan roboh; kerusakan dan
kekacauan kendaraan; 90% pohon tumbang
|
Telah menjadi perbincangan jika Asteroid 2012 DA14 diperkirakan akan
mendekati Bumi pada hari Sabtu yang lalu. Sebelumnya telah ada sejarah panjang
dari fenomena ini. Melansir dari National Geographic, ini menjadi asteroid
dengan ukuran besar pertama yang berjarak begitu dekat dengan Bumi.
Meski dipastikan bahwa asteroid ini tidak akan
bertabrakkan dengan Bumi, nampaknya planet kita tidak selalu beruntung dalam
menghadapi benda langit seperti ini. Kawah bumi merupakan wasiat abadi dari
peristiwa tumbukan asteroid secara langsung. Berikut adalah sepuluh kawah
terbesar yang diklaim sebagai hasil tumbukan asteroid.
1. Kawah Vredefort
Kawah ini diperkirakan terbentuk sebagai hasil
tumbukan asteroid dua miliar tahun lalu. Berlokasi di Free State, Afrika
Selatan, Kawah Vredefort juga dikenal sebagai Dome Vredefort ialah kawah dengan
ukuran jari-jari 190 kilometer. Menjadikan tempat ini sebagai dampak terbesar dari
hasil tumbukan yang dikenal dunia. Kawah ini juga dinyatakan sebagai Situs
Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2005.
2. Sudbury Basin
Sebagai dampak dari tumbukan asteroid yang
diperkirakan terjadi pada 1,8 miliar tahun yang lalu. Berlokasi di Ontario,
Kanada. Struktur ini diklaim sebagai salah satu dampak terbesar asteroid pada
Bumi dengan diameter sekitar 130 kilometer dan juga dianggap sebagai salah satu
struktur tertua di dunia.
3. Kawah Acraman
Terbentuk dari hasil tumbukan asteroid yang diperkiran
580 juta tahun yang lalu terdapat di Australia bagian selatan. Terletak di
lokasi apa yang dikenal saat ini sebagi Danau Acraman, struktur ini memiliki
diameter kurang lebih 90 kilometer.
4. Kawah Woodleigh
Terbentuk sekitar 364 juta tahun yang lalu, berlokasi
di Australia Barat. Kawah ini tak tersingkap di permukaan sehingga menyebabkan
banyak perbedaan mengenai ukuran sebenarnya. Laporan mencatat diameter kawah
ini bervariasi mulai dari 40 hingga 120 kilometer.
5. Kawah Manicouagan
Sebagai hasil tumbukan asteroid pada 215 juta tahun
yang lalu, terdapat di Quebec, Kanada. Kawah ini sekarang terkenal dengan nama
Danau Manicouagan. Meski terjadi erosi, kawah ini memiliki diameter mencapai
100 kilometer dan dianggap sebagai salah satu yang terbesar dan paling
terpelihara dengan baik di Bumi.
6. Kawah Morokweng
Diperkiran terbentuk dari peristiwa tumbukan asteroid
pada 145 juta tahun yang lalu, terdapat di North West, Afrika Selatan. Kawah
ini berlokasi berdekatan dengan Gurun Kalahari di Afrika Selatan. Di kawah ini
mengandung sisa-sisa fosil meteorit yang membentuknya.
7. Kawah Kara
Terbentuk sebagai hasil tumbukan asteroid pada 70,3
juta tahun yang lalu di Nenetsia, Rusia. Kondisi kawah saat in sangat terkikis.
Kawah Kara merupakan struktur dampak fenomena tumbukan asteroid namun tidak
terlalu menonjol di Rusia. Beberapa sumber mengklaim sebenarnya struktur ini
terdiri dari dua kawah yang berdekatan yaitu Kara dan Ust-Kara.
8. Kawah Chicxulub
Diperkirakan terbentuk pada 65 juta tahun yang lalu terdapat
di Yucatán, Meksiko. Kawah yang berlokasi di semananjung Yucatan, Meksiko, ini
terbentuk sebagai hasil tumbukan asteroid yang juga dipercaya oleh banyak
ilmuwan berkontribusi terhadap kepunahan dinosaurus.
Diperkirakan memilki diameter antara 170 hingga 300
kilometer. Jika perhitungan ini terbukti benar maka kawah ini menjadi yang
terbesar di dunia.
9. Kawah Popigai
Sebagai dampak asteroid yang terbentuk pada 35,7 juta
tahun yang lalu dan terdapat di Siberia, Rusia. Ilmuwan Rusia mengklaim bahwa situs
ini mengandung triliunan karat berlian sekaligus menjadikannya sebagai salah
satu tambang berlian terbesar di dunia.
10. Kawah Chesapeake Bay
Kawah yang terletak di Virginia, Amerika Serikat
diperkirakan terbentuk pada 35 juta tahun yang lalu. Kawah ini ditemukan awal
tahun 1980, terletak sekitar 201 kilometer dari Washington D.C. Diperkirakan
kawah ini memiliki lebar 85 kilometer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar